Membedah Struktur Rumah 2 Lantai

Struktur rumah merupakan pondasi penting dari setiap bangunan. Tanpa struktur yang kokoh, rumah akan rentan terhadap berbagai risiko dan masalah.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang struktur rumah, termasuk definisi, jenis-jenis, dan pentingnya memiliki struktur yang baik. Simak panduan ini untuk memahami bagaimana membangun rumah dengan struktur yang kuat dan aman.

Definisi Struktur Rumah

Struktur rumah merujuk pada kerangka atau rangkaian elemen konstruksi yang membentuk dasar dari bangunan. Ini mencakup dinding, balok, kolom, dan fondasi yang bekerja bersama untuk mendukung berat bangunan dan menanggung beban strukturalnya.

Jenis-Jenis Struktur Rumah

Ada beberapa jenis struktur rumah yang umum digunakan. Pemahaman akan jenis-jenis ini penting dalam merencanakan dan membangun rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan sekitarnya. Beberapa di antaranya adalah:

Struktur Beton Bertulang

Struktur beton bertulang terdiri dari balok dan kolom yang diperkuat dengan besi/baja. Ini adalah salah satu jenis struktur yang paling umum digunakan di seluruh dunia karena kekuatannya dan kemampuannya untuk menahan gempa bumi.

Struktur Kayu

Struktur kayu sering digunakan dalam pembangunan rumah tradisional atau rumah dengan desain yang lebih alami. Meskipun lebih ringan dari beton, struktur kayu tetap kokoh dan memiliki kemampuan penyerapan guncangan yang baik.

Struktur Baja

Struktur baja menggunakan baja sebagai elemen utama dalam membentuk kerangka bangunan. Jenis struktur ini sering digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi atau komersial karena kemampuannya untuk menahan beban yang besar.

Struktur Batu Kali

Struktur ini memanfaatkan batu alam sebagai elemen utama. Bangunan dengan struktur ini cenderung memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca ekstrem.

Pentingnya Struktur Rumah yang Kokoh

Memiliki struktur rumah yang kokoh adalah kunci untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni. Beberapa manfaat penting dari struktur rumah yang kuat termasuk:

Keamanan Penghuni

Struktur yang kuat dapat memberikan perlindungan terhadap gempa bumi, badai, dan kondisi cuaca ekstrem lainnya.

Tahan Lama

Rumah dengan struktur yang baik dapat bertahan lebih lama, mengurangi biaya perawatan jangka panjang.

Efisiensi Energi

Struktur yang kokoh dapat membantu mencegah kebocoran udara, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi biaya pemanasan dan pendinginan.

Nilai Properti yang Tinggi

Rumah dengan struktur yang baik cenderung memiliki nilai properti yang lebih tinggi karena reputasi yang baik dan keamanannya.

Memahami dan membangun struktur rumah yang kokoh adalah langkah penting dalam proses konstruksi. Memilih jenis struktur yang tepat dan memastikan bahwa konstruksi dilakukan dengan benar akan membawa manfaat jangka panjang bagi penghuni dan nilai properti.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, Anda dapat memastikan bahwa rumah Anda akan menjadi tempat yang aman, nyaman, dan tahan lama untuk tinggal.

Mengenal Komponen Penting dalam Struktur Rumah: Pondasi, Sloof, Kolom, Balok, dan Plat Lantai

Struktur rumah adalah tulang punggung dari setiap bangunan, memastikan kestabilan dan keamanan seluruh konstruksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam komponen utama dari struktur rumah, yakni pondasi, sloof, kolom, balok, dan plat lantai. Menyelami detail setiap elemen ini penting untuk memahami bagaimana sebuah bangunan dirancang dan dibangun dengan kokoh.

Pondasi

Pondasi adalah bagian terbawah dari sebuah bangunan yang bertugas menyalurkan beban dari bangunan ke tanah di bawahnya. Jenis-jenis pondasi termasuk:

Pondasi Dangkal: Digunakan pada tanah yang cukup kuat dan stabil. Terdiri dari plat beton yang menghimpit tanah di bawahnya.

Pondasi Dalam: Digunakan jika tanah tidak stabil. Biasanya terdiri dari tiang-tiang yang mencapai lapisan tanah yang lebih stabil di bawah permukaan.

Penting untuk memilih jenis pondasi yang tepat sesuai dengan karakteristik tanah dan tuntutan bangunan.

Sloof

Sloof adalah balok horizontal yang menghubungkan kolom-kolom di bawahnya. Fungsinya adalah mendistribusikan beban dari kolom ke seluruh pondasi. Sloof dapat terbuat dari beton bertulang atau material lain yang kokoh.

Kolom

Kolom adalah elemen vertikal yang mendukung beban dari balok dan lantai di atasnya. Mereka sering terbuat dari beton bertulang atau bahan konstruksi lain yang kuat. Desain dan dimensi kolom harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan kestabilan dan daya tahan struktur.

Balok

Balok adalah elemen horizontal yang menghubungkan kolom-kolom dan mendukung lantai atau atap. Mereka memainkan peran penting dalam mendistribusikan beban secara merata ke seluruh struktur. Balok dapat terbuat dari beton bertulang, baja, atau material konstruksi lainnya.

Plat Lantai

Plat lantai adalah permukaan horizontal yang menutupi ruang di antara balok-balok. Mereka bertindak sebagai lantai atau atap dari setiap tingkat bangunan. Plat lantai dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk beton, kayu, atau material komposit lainnya.

Memahami komponen utama dari struktur rumah, yaitu pondasi, sloof, kolom, balok, dan plat lantai, adalah langkah kunci dalam merencanakan dan membangun bangunan yang kokoh dan tahan lama.

Memilih material yang tepat dan merancang struktur dengan hati-hati akan memastikan keamanan dan keberlanjutan bangunan dalam jangka panjang. Dengan memahami peran masing-masing elemen ini, Anda dapat memastikan bahwa rumah Anda akan menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi Anda dan keluarga.

Pemahaman Mendalam Mengenai Jenis dan Spesifikasi Pondasi Rumah

Pondasi dan Sloof Rumah 2 Lantai

Pondasi adalah bagian paling vital dari setiap struktur bangunan, memberikan fondasi kokoh untuk mendukung seluruh beban. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan rinci jenis pondasi untuk rumah satu lantai dan rumah dua lantai, ukuran ideal pondasi, pentingnya kualitas mutu beton, kedalaman yang tepat untuk pondasi, dan juga menyajikan gambar kerja pondasi untuk memperjelas konsep.

Jenis Pondasi untuk Rumah Satu Lantai

Pondasi untuk rumah satu lantai biasanya termasuk dalam dua kategori utama:

Pondasi Dangkal: Digunakan pada tanah yang stabil dan kuat. Terdiri dari plat beton yang mendistribusikan beban ke tanah di bawahnya.

Pondasi Tiang Pancang: Digunakan jika tanah tidak stabil atau terdapat lapisan keras yang dalam. Terdiri dari tiang-tiang yang ditanam hingga mencapai lapisan tanah yang kuat.

Jenis Pondasi untuk Rumah Dua Lantai

Rumah dengan dua lantai memerlukan struktur pondasi yang lebih kuat dan kompleks. Beberapa jenis yang umum digunakan adalah:

Pondasi Dangkal Bertulang: Terdiri dari plat beton bertulang yang menghimpit tanah di bawahnya. Cocok untuk tanah yang cukup kuat.

Pondasi Tiang Pancang dan Sloof: Kombinasi dari tiang-tiang pancang yang mendukung balok horizontal (sloof). Menyediakan kestabilan ekstra untuk bangunan dua lantai.

Ukuran Ideal Pondasi

Ukuran pondasi harus disesuaikan dengan beban yang akan ditanggungnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran pondasi termasuk berat struktur, jenis tanah, dan desain arsitektural bangunan. Konsultasikan dengan seorang tenaga ahli yang berpengalaman untuk menentukan ukuran yang tepat.

Kualitas Mutu Beton

Kualitas mutu beton sangat penting untuk memastikan kekuatan dan daya tahan pondasi. Pastikan campuran beton mengikuti standar mutu yang ditetapkan oleh lembaga teknis terpercaya dan bahwa pengerjaannya dilakukan oleh tenaga ahli yang terampil.

Kedalaman Pondasi

Kedalaman pondasi harus mencapai lapisan tanah yang stabil. Hal ini dapat bervariasi tergantung pada jenis pondasi dan karakteristik tanah di lokasi bangunan. Biasanya posisi pondasi berada pada kedalaman 1 meter dari permukaan tanah atau bahkan lebih.

Pentingnya Gambar Kerja dalam Konstruksi Rumah: Pondasi, Kualitas Beton, dan Besi untuk Rumah Dua Lantai

Membuat gambar kerja sebelum memulai proyek konstruksi atau renovasi rumah adalah langkah krusial dalam memastikan keberhasilan dan ketahanan bangunan.

Gambar kerja adalah panduan rinci yang mencakup detail dari seluruh proyek konstruksi. Ini mencakup tata letak, dimensi, bahan, dan spesifikasi teknis lainnya. Pembuatan gambar kerja memungkinkan untuk merencanakan dengan cermat setiap langkah konstruksi, meminimalkan risiko kesalahan, dan memastikan akurasi dalam eksekusi proyek.

Pengertian Beton

Beton adalah campuran dari semen, air, agregat (batu pecah, pasir), dan bahan tambahan lainnya. Ini adalah bahan bangunan yang kuat dan tahan lama, digunakan dalam hampir semua konstruksi, termasuk pondasi, kolom, balok, dan struktur lainnya.

Ukuran Besi untuk Rumah Satu Lantai dan Dua Lantai

Untuk rumah satu lantai dan dua lantai, ukuran besi yang umum digunakan pada struktur adalah:

Besi Beton Diameter 10mm hingga 16mm: Digunakan untuk kolom dan balok, memberikan kekuatan dan daya tahan yang diperlukan.

Besi Beton Diameter 8mm hingga 10mm: Digunakan untuk pengikat dan detil-detil kecil lainnya.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan seorang insinyur sipil atau jasa kontraktor untuk menentukan ukuran besi yang tepat berdasarkan kebutuhan spesifik proyek Anda.

Cara Menentukan Jenis Pondasi Rumah

Memilih jenis pondasi yang tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk karakteristik tanah dan tuntutan struktur bangunan. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan:

Studi Tanah (Geoteknik): Melakukan penelitian tentang sifat dan komposisi tanah di lokasi bangunan sangat penting. Hasil studi ini akan memberikan informasi tentang jenis tanah, kemampuan dukung tanah, dan tingkat kestabilannya.

Evaluasi Beban Bangunan: Menilai jenis dan berat bangunan yang akan dibangun adalah kunci dalam menentukan jenis pondasi. Struktur yang lebih berat atau dengan desain yang kompleks mungkin memerlukan pondasi yang lebih kuat.

Tes yang Dibutuhkan untuk Menentukan Jenis Pondasi

Ada beberapa tes geoteknik yang dapat dilakukan untuk membantu menentukan jenis pondasi yang tepat:

Uji Penetrasi Standar (SPT): Mengukur resistansi tanah terhadap penebangan palu uji standar. Hasil dari tes ini membantu menentukan tipe tanah dan kemampuannya untuk mendukung pondasi.

Uji Bor Tanah: Melibatkan pengambilan sampel tanah dari berbagai kedalaman untuk analisis laboratorium. Ini memberikan wawasan mendalam tentang sifat fisik dan mekanik tanah.

Uji Kepadatan Tanah: Mengukur berat volume tanah untuk menentukan kepadatan relatif dan kekuatannya.

Uji Pembekuan dan Pemecahan: Mengukur kemampuan tanah untuk membeku dan mencair, yang penting dalam daerah dengan perubahan musim ekstrem.

Peran Vital Sloof dalam Struktur Rumah Dua Lantai: Material, Ukuran, dan Fungsi

Sloof adalah elemen esensial dalam struktur rumah, terutama pada bangunan dua lantai. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang sloof, termasuk pengertian, material yang digunakan, ukuran yang ideal untuk rumah dua lantai, besi yang diperlukan, kualitas mutu beton, serta pentingnya dan fungsi utama dari sloof dalam struktur bangunan.

Pengertian Sloof

Sloof adalah balok horizontal yang menghubungkan kolom-kolom di bawahnya. Fungsinya adalah mendistribusikan beban dari lantai atau dinding ke fondasi di bawahnya. Dalam struktur rumah dua lantai, sloof memainkan peran kunci dalam memastikan stabilitas dan keselamatan keseluruhan bangunan.

Material Sloof

Material yang umum digunakan untuk sloof adalah beton bertulang. Beton bertulang memberikan kombinasi kekuatan dari beton dengan kekuatan tambahan dari baja, membuatnya ideal untuk menanggung beban bangunan dua lantai.

Ukuran Sloof untuk Rumah Dua Lantai

Ukuran sloof harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan kemampuannya menopang beban struktural. Untuk rumah dua lantai, sloof biasanya memiliki tinggi sekitar 30 cm hingga 50 cm dan lebar sekitar 20 cm hingga 30 cm. Namun, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan seorang insinyur sipil atau arsitek untuk menentukan ukuran yang paling tepat untuk proyek spesifik Anda.

Besi untuk Membuat Sloof

Untuk memperkuat sloof, besi beton dengan diameter antara 10mm hingga 16mm umumnya digunakan. Besi ini ditempatkan di dalam sloof selama proses pengecoran beton, memberikan tambahan kekuatan struktural.

Kualitas Mutu Beton untuk Sloof Rumah Dua Lantai

Kualitas mutu beton adalah faktor penting untuk memastikan kekuatan dan daya tahan sloof. Beton dengan mutu sekitar K-225 hingga K-275 adalah pilihan umum untuk sloof rumah dua lantai. Pastikan campuran beton memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh lembaga teknis terpercaya.

Pentingnya Sloof pada Bangunan

Sloof memegang peran kunci dalam struktur rumah dua lantai. Fungsinya termasuk:

Mendistribusikan Beban: Sloof memastikan bahwa beban dari lantai dan dinding tersebar secara merata ke seluruh fondasi.

Menghubungkan Kolom: Menghubungkan kolom-kolom dan mendistribusikan beban vertikal ke fondasi.

Menjamin Kestabilan: Memberikan kestabilan tambahan pada struktur bangunan, terutama di wilayah yang rentan terhadap gempa bumi atau getaran lainnya.

Beton Bertulang vs Beton Tidak Bertulang: Memahami Perbedaan dan Penggunaannya dalam Struktur Rumah

Balok Kolom dan Plat Lantai Bangunan

Dalam konstruksi bangunan, pemilihan jenis beton adalah keputusan krusial yang mempengaruhi kekokohan dan daya tahan struktur. Artikel ini akan membahas tentang beton bertulang dan beton tidak bertulang, termasuk definisi, kapan dan di mana harus menggunakannya, serta perbedaan mendasar di antara keduanya.

Apa Itu Beton Bertulang?

Beton bertulang adalah jenis beton yang mengandung tulangan baja. Tulangan ini memberikan tambahan kekuatan dan keuletan pada beton, memungkinkannya untuk menahan beban yang lebih besar. Beton bertulang sering digunakan dalam konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan struktural yang tinggi, seperti gedung bertingkat tinggi atau jembatan.

Kapan Menggunakan Beton Bertulang dan Kapan Menggunakan Beton Tidak Bertulang?

Menggunakan Beton Bertulang:

Ketika Diperlukan Kekuatan Ekstra: Beton bertulang cocok digunakan ketika struktur membutuhkan kekuatan tambahan untuk menahan beban berat atau tekanan eksternal, seperti pada bangunan tinggi atau jembatan.

Di Area Rentan Gempa: Di wilayah yang rentan terhadap gempa bumi atau pergeseran tanah, beton bertulang memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena kemampuannya untuk menyerap dan mendistribusikan gaya gempa.

Menggunakan Beton Tidak Bertulang:

Struktur Ringan: Untuk struktur rumah sederhana atau bangunan dengan beban yang tidak terlalu besar, beton tidak bertulang mungkin sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Konstruksi Cepat: Beton tidak bertulang sering digunakan dalam proyek yang membutuhkan waktu konstruksi yang lebih singkat karena proses pengerjaannya yang lebih sederhana.

Perbedaan Mendasar Antara Beton Bertulang dan Beton Tidak Bertulang

  • Tulangan Besi/Baja:

Beton Bertulang: Memiliki tulangan besi cor atau baja untuk meningkatkan kekuatan dan keuletan.

Beton Tidak Bertulang: Tidak memiliki tulangan baja.

  • Kekuatan Struktural:

Beton Bertulang: Lebih kuat dan dapat menahan beban berat.

Beton Tidak Bertulang: Lebih lemah dalam hal kekuatan struktural.

  • Kesulitan Konstruksi:

Beton Bertulang: Memerlukan keahlian khusus dalam penempatan dan pengikatan tulangan.

Beton Tidak Bertulang: Lebih mudah dan cepat dalam proses pengerjaannya.

  • Biaya:

Beton Bertulang: Lebih mahal karena biaya tambahan untuk pembelian dan penanganan baja.

Beton Tidak Bertulang: Lebih ekonomis dalam hal biaya material dan tenaga kerja.

Memilih antara beton bertulang dan beton tidak bertulang adalah keputusan penting dalam konstruksi bangunan. Memahami perbedaan dan kapan harus menggunakan masing-masing jenis akan membantu memastikan kekokohan dan keamanan struktur rumah.

Tiang Kolom Rumah Dua Lantai: Ukuran, Kualitas Beton, dan Besi yang Tepat

Tiang kolom adalah elemen vital dalam struktur rumah yang memberikan dukungan vertikal untuk lantai dan atap. Memilih dan mendimensi tiang kolom dengan benar adalah langkah penting dalam memastikan kekokohan dan keamanan bangunan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai tiang kolom, termasuk ukuran umum, cara menghitung dimensinya, kualitas beton yang disarankan, serta ukuran dan jumlah besi yang diperlukan untuk kolom rumah dua lantai.

Apa Itu Tiang Kolom?

Tiang kolom adalah elemen vertikal dalam struktur bangunan yang bertugas menyalurkan beban dari lantai dan atap ke pondasi di bawahnya. Mereka memainkan peran kunci dalam memastikan stabilitas dan kekuatan struktur bangunan.

Ukuran Kolom yang Umum Digunakan untuk Rumah Dua Lantai

Ukuran kolom harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan kekuatan dan kestabilan yang memadai. Untuk rumah dua lantai, kolom umumnya memiliki dimensi sekitar 20 cm x 20 cm hingga 30 cm x 30 cm. Namun, ini dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti beban bangunan dan desain arsitektural spesifik.

Cara Menghitung Ukuran Kolom

Hitung Beban: Tentukan beban yang akan ditanggung oleh kolom. Ini termasuk beban dari lantai, dinding, atap, dan beban hidup seperti perabotan.

Periksa Kapasitas Tanah: Pastikan kapasitas dukung tanah di lokasi memadai untuk menopang beban kolom.

Hitung Luas Penampang Kolom: Gunakan rumus yang tepat untuk menghitung luas penampang kolom berdasarkan beban dan kapasitas tanah.

Tentukan Dimensi Akhir: Berdasarkan pada luas penampang yang dihitung, tentukan dimensi akhir kolom yang sesuai.

Kualitas Beton untuk Kolom

Kualitas beton yang biasanya digunakan untuk kolom rumah dua lantai adalah sekitar K-225 hingga K-275. Beton dengan mutu ini memiliki kekuatan yang memadai untuk menanggung beban struktural dalam konteks rumah dua lantai.

Ukuran dan Jumlah Besi untuk Kolom Rumah Dua Lantai

Ukuran besi yang umum digunakan untuk kolom rumah dua lantai adalah diameter antara 12mm hingga 16mm. Jumlah besi akan bervariasi tergantung pada dimensi kolom dan beban yang akan ditanggungnya. Seorang insinyur sipil dengan spesialisasi struktur bangunan dapat memberikan rekomendasi spesifik berdasarkan desain struktural.

Plat Lantai dalam Struktur Rumah: Ukuran, Material, dan Cara Menghitungnya

Plat lantai adalah elemen penting dalam struktur rumah yang menyediakan platform untuk lantai di setiap tingkat. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi plat lantai, ukuran yang umum digunakan untuk rumah dua lantai, cara menghitung ukurannya, kualitas beton yang sering digunakan, serta ukuran dan jumlah besi yang dibutuhkan untuk plat lantai rumah dua lantai.

Apa Itu Plat Lantai?

Plat lantai adalah elemen horizontal yang membentuk dasar lantai pada setiap tingkat bangunan. Mereka berfungsi sebagai permukaan kuat yang mendukung beban dari dinding, perabotan, dan penghuni.

Ukuran Plat Lantai yang Umum Digunakan untuk Rumah Dua Lantai

Ukuran plat lantai harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan kekuatan dan stabilitas yang memadai. Untuk rumah dua lantai, plat lantai biasanya memiliki ketebalan sekitar 8 cm hingga 15 cm, tergantung pada desain dan beban bangunan.

Cara Menghitung Ukuran Plat Lantai

Hitung Beban yang Akan Ditanggung: Tentukan beban yang akan ditempatkan di atas plat lantai, termasuk beban dari dinding, perabotan, dan beban hidup seperti orang atau barang.

Hitung Momen Tarik dan Tekan: Gunakan rumus yang tepat untuk menghitung momen tarik dan tekan yang akan dialami oleh plat lantai.

Tentukan Dimensi Akhir: Berdasarkan hasil perhitungan, tentukan ketebalan dan dimensi akhir plat lantai yang sesuai dengan kebutuhan struktural.

Kualitas Beton untuk Plat Lantai

Kualitas beton yang sering digunakan untuk plat lantai rumah dua lantai adalah sekitar K-225 hingga K-250. Beton dengan mutu ini memberikan kekuatan yang memadai untuk menahan beban struktural dalam konteks rumah dua lantai.

Ukuran dan Jumlah Besi untuk Plat Lantai Rumah Dua Lantai

Ukuran besi yang umum digunakan untuk plat lantai rumah dua lantai adalah diameter antara 8mm hingga 10mm. Jumlah besi yang diperlukan akan bergantung pada ukuran dan beban yang akan ditanggung oleh plat lantai.

Perbedaan dan Fungsi Berbagai Jenis Plat Lantai dalam Struktur Rumah
Struktur Rumah Harus Diperhitungkan secara Detail

Plat Lantai Rumah

Plat lantai rumah adalah komponen struktural yang membentuk lantai dari ruangan-ruangan dalam rumah. Mereka harus dirancang dengan kekuatan yang memadai untuk menahan beban dari dinding, perabotan, dan penghuni. Ketebalan dan dimensi plat lantai rumah bervariasi tergantung pada desain dan beban yang akan ditanggung. Untuk spesifikasi plat lantai dasar, plat lantai atas, plat lantai dak atap, dan kanopi beton akan berbeda.

Plat Lantai Carport

Plat lantai carport adalah area tempat parkir yang sering terletak di depan atau di samping rumah. Mereka dirancang untuk menahan beban dari kendaraan bermotor. Plat lantai carport biasanya memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan lantai rumah biasa untuk menanggung beban yang lebih berat. Dalam membuat lantai carport, sebaiknya menggunakan beton bertulang.

Plat Lantai Talang Beton

Plat lantai talang beton adalah bagian dari sistem drainase rumah yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air hujan dari atap. Mereka harus dirancang untuk menahan beban air yang terkumpul dan harus memiliki ketebalan dan konstruksi yang tahan terhadap kelembapan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *