Kepanjangan HVAC adalah Heating, Ventilation, Air Conditioning. Ketiga hal tersebut saling berhubungan karena dapat menentukan temperatur dan kelembaban udara dalam suatu ruang atau lingkungan tertentu. Dengan rancangan yang baik pada ketiganya, maka tekanan dan sirkulasi udara di dalam ruangan akan terjaga sesuai kebutuhannya.

Kontrol yang tepat terhadap HVAC sistem menjadi penting pada kondisi ruang tertutup seperti pada gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, gedung pertemuan, laboratorium, parkir basement, bahkan di level hunian seperti apartment. Dengan melakukan rancangan dan instalasi terhadap sistem HVAC unit secara tepat sesuai fungsinya, maka kontrol tata kelola udara dalam bangunan akan berjalan dengan baik.

Kategori baik di sini dapat disesuaikan dengan kebutuhan di suatu ruangan. Walaupun ada standard tertentu yang harus dipenuhi, namun ruangan seperti laboratorium tentu saja memiliki standard tersendiri yang berbeda dari ruang pada umumnya, sebut saja pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran.

Biasanya penilaian pada sistem ini dilihat berdasarkan beberapa parameter, di antaranya : temperatur, humidity (kelembaban), air velocity (kecepatan udara), dan cleanliness (kebersihan).

Fungsi HVAC dan Komponennya

Jasa Instalasi HVAC di Jakarta Tangerang

Sebelumnya, kita sudah membahas pengertian HVAC. Sekarang kita coba memahami fungsi dan elemen standard yang mempengaruhinya.

Komponen sistem tata udara dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Heating

Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan panas (kalor) dan diteruskan ke dalam ruangan melalui ducting. Sistem pemanas modern biasanya memiliki beberapa komponen penting di antaranya adalah boiler, pompa kalor atau sirkulator yang berfungsi memanaskan air dan mendistribusikan uap atau udara panas.

Setelah panas dihasilkan, kemudian kalor yang berbentuk uap panas akan ditransfer keluar bercampur dengan udara sekitar menggunakan radiator.

Ventilation

Komponen tersebut berfungsi untuk memberikan supply oksigen ke dalam ruangan. Supply udara dapat menggunakan alat bantu seperti exhaust atau bila memungkinkan dapat dibuat secara alami.

Ventilasi ini merujuk pada proses mengganti udara di suatu ruang dengan tujuan mengontrol suhu atau menghilangkan perpaduan asap, kelembaban, bau, panas, bakteri di udara, debu, dan juga karbondioksida.

Penggantian udara ini memanfaatkan udara baru yang kaya akan oksigen dan berperan dalam menghilangkan udara lama yang cenderung memiliki komponen-komponen berbahaya di dalamnya.

Dalam proses pergantian udara ini bisa digunakan metode mekanik (menggunakan alat bantu) dan metode alami (memanfaatkan udara luar secara alami).

Air Conditioning (AC)

Komponen satu ini berfungsi untuk menghasilkan udara dingin dan diteruskan ke dalam ruangan melalui ducting.

Proses pengkondisian udara pada sistem HVAC berawal dari mesin chiller yang bekerja untuk menghasilkan air dingin. Kemudian air dingin tersebut didistribusikan oleh pompa ke Air Handling Unit (AHU) atau Fan Coil Unit (FCU).

Udara luar dengan temperatur lebih tinggi, akan dialirkan melewati coil AHU dan FCU dimana di dalamnya mengalir air dingin yang dihasilkan oleh mesin chiller tadi.

Udara yang melewati coil AHU dan FCU temperaturnya akan menjadi lebih rendah setelah bertukar kalor dengan air dingin yang melewati coil AHU. Udara dinding tersebut nantinya akan disalurkan ke masing-masing ruangan melalui ducting.

Parameter Penilaian Tata Udara yang Baik

Dalam proses penrencanaan dan pemasangan oleh kontraktor AC, untuk menentukan sistem tata udara tersebut berjalan dengan baik, ada beberapa indikator atau parameter yang ditentukan. Beberapa parameter yang biasa digunakan sebagai tolak ukur penilaian sistem HVAC, antara lain :

Temperatur

Suhu udara atau temperatur adalah salah satu elemen utama yang biasanya digunakan untuk menilai sistem tersebut berjalan baik atau tidak.

Umumnya, kenyamanan temperatur yang dituju berkisar antara 21.5 derajat Celcius sampai 29.5 derajat Celcius, berdasarkan ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers).

Sementara di Indonesia, standard temperatur yang dituju berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah 25 derajat Celcius dengan toleransi +/- 1 derajat Celcius.

Humidity (Kelembaban)

Rasio kelembaban mengukur kadar uap air di udara. Standard humidity yang dituju adalah 40% sampai 60%. Udara yang lebih panas memiliki kandungan uap air lebih banyak jika dibandingkan dengan udara dingin.

Untuk di Indonesia, setidaknya membutuhkan kelembaban relatif antara 40-60% dari jumlah total uap air di udara sehingga dapat memberikan rasa nyaman.

Air Velocity (Kecepatan Udara)

Menurut standard dari ASHRAE dan SNI, standard air velocity yang dituju adalah sebesar 0.15 m/s.

Air velocity yang terlalu cepat dapat memicu gangguan thermal atau masalah body temperature control. Namun ketika air velocity terlalu rendah, maka akan memicu pencemaran atau mengakibatkan temperatur ruang menjadi naik.

Cleanliness (Kebersihan)

Selama ruang udara tercemar oleh penguapan manusia, asap rokok, pembakaran, atau zat-zat yang tersebar dari material gedung, udara harus dicairkan melalui ventilasi.

Zat-zat yang diatur dalam masa cleanliness yang meliputi partikel yang mengapung, carbonmonoksida, karbondioksida, dan formaldehyde.

Jasa Kontraktor untuk HVAC di Jakarta

Mengelola tata udara dalam suatu ruang atau bangunan berperan penting bagi kenyamanan penghuni atau pengguna bangunan tersebut. Dengan beberapa parameter yang telah ditentukan, tiap pemilik bangunan wajib memperhatikan ketentuan standardnya. Hasil penilaian yang rendah justru dapat membahayakan pengguna bangunan karena dapat menimbulkan berbagai indikasi kesehatan yang buruk bagi tubuh maupun lingkungannya.

Merencanakan tata kelola udara yang baik tidak dapat dilakukan oleh sembarang pihak. Dalam menentukan kebutuhan berbagai peralatan untuk mendapatkan kontrol tata udara yang baik, jasa kontraktor dibutuhkan. Terutama di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, yang memiliki banyak sekali gedung bertingkat maupun pusat keramaian, membutuhkan perhatian khusus dalam menentukan kebutuhan tata udara.

Kesalahan dalam perhitungan, baik kapasitas daya AC, AHU, chiller, hingga ventilator, dapat mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menjadi memburuk dan tidak layak fungsi.

Oleh sebab itu, sebaiknya pihak pengelola bangunan (Building Management) memilih jasa kontraktor AC di Jakarta yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan kontrol tata udara bangunan. Kondisi udara yang buruk dapat menyebabkan bangunan menjadi lembab dan berjamur sehingga biaya maintenance meningkat drastis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *